Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengapresiasi partisipasi luas dalam peningkatan mutu pendidikan nasional melalui ajang Teacher Tech Championship “Inovasi dari Timur”. Kegiatan ini menjadi wadah bagi guru-guru dari wilayah Indonesia Timur untuk menampilkan kreativitas dan inovasi pembelajaran berbasis teknologi, termasuk penerapan STEM (Science, Technology, Engineering, Math), coding, dan kecerdasan buatan (AI).
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memberikan penghargaan khusus kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) atas dukungan konsisten mereka terhadap program peningkatan kualitas pendidikan, mulai dari pelatihan guru hingga pembangunan sarana belajar. “BCA telah berperan nyata dalam mencerdaskan bangsa melalui berbagai program yang berdampak langsung pada satuan pendidikan di berbagai daerah,” ujarnya.
Abdul Mu’ti menekankan bahwa peningkatan mutu pembelajaran adalah inti pembangunan pendidikan. Ia memuji semangat para guru peserta yang menghadirkan inovasi pembelajaran menyenangkan, memotivasi, dan menginspirasi siswa untuk berkembang di luar kelas. “Seperti matahari yang terbit dari timur, inovasi dari wilayah timur Indonesia menjadi penerang bagi seluruh negeri. Dari sinar pertama di khatulistiwa, kita ingin membangun Indonesia yang besar,” kata Abdul Mu’ti.
Menteri juga menegaskan bahwa teknologi bukan tujuan akhir, tetapi sarana untuk membentuk karakter dan memperkuat nilai kemanusiaan. “Teknologi dapat membantu, namun jika tidak digunakan dengan bijak bisa berdampak negatif. Yang utama adalah membangun karakter dan bangsa,” tegasnya.
Ajang Teacher Tech Championship ini merupakan wujud kepedulian BCA dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi. Lebih dari 140 tim guru dari Maluku dan Papua mengikuti program ini, dan setelah melalui seleksi berjenjang, empat tim terbaik berhasil tampil di babak grand final mempresentasikan inovasi pembelajaran mereka.
Direktur BCA, Antonius Widodo Mulyono, menekankan bahwa perubahan zaman menuntut metode belajar-mengajar yang adaptif sesuai karakter generasi digital. “Dunia digital tidak bisa dihindari, tetapi perilaku positif, etika, dan budi pekerti tetap menjadi fondasi,” katanya.
Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Harry, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Bakti BCA dalam pembangunan SDM Indonesia melalui tiga pilar: pengembangan individu, penguatan komunitas, dan pengembangan ekosistem. “Melalui Teacher Tech Championship, guru-guru dari Timur Indonesia mendapat kesempatan mengasah kompetensi teknologi secara inklusif,” ujarnya.
Menteri Abdul Mu’ti berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan direplikasi di berbagai wilayah, sehingga kolaborasi lintas sektor mampu memperkuat semangat inovasi serta menciptakan pembelajaran unggul, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
