banner 728x250

Janudin: Isu TNI di Kampus Hanya Gorengan Politik

banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA – Akademisi Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta, Janudin, menegaskan bahwa isu TNI masuk kampus yang digulirkan belakangan ini hanyalah gorengan politik segelintir kelompok yang tidak menginginkan persatuan bangsa semakin kokoh.

Menurutnya, kampus adalah ruang inklusif bagi siapa saja untuk belajar, berdialog, dan bersinergi, termasuk dengan TNI sebagai bagian sah dari kekuatan nasional.

banner 325x300

“Mereka yang mempersoalkan justru tidak memahami bahwa sinergi kampus dan TNI memperkuat karakter kebangsaan, bukan sebaliknya,” tegas Janudin, Sabtu (26/04/2025).

Janudin mengatakan, keberadaan TNI dalam kegiatan-kegiatan akademik seperti kuliah umum, pelatihan bela negara, dan seminar kebangsaan telah lama berlangsung dan menunjukkan hubungan yang harmonis.

“Sejarah membuktikan, sejak era awal kemerdekaan, banyak tokoh kampus yang berinteraksi erat dengan TNI dalam upaya menjaga kedaulatan bangsa. Ini bukan hal baru dan justru memperkaya wawasan kebangsaan mahasiswa,” ujarnya.

Menurutnya, kampus dan TNI memiliki tujuan yang sama dalam membangun karakter kebangsaan dan nasionalisme generasi muda. Banyak program bela negara yang digelar di berbagai universitas yang melibatkan peran aktif TNI tanpa mengurangi independensi akademik.

“Bahkan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan berbagai instansi, termasuk TNI,” jelasnya.

Janudin menambahkan, tudingan bahwa keterlibatan TNI akan meredam sikap kritis mahasiswa adalah narasi yang tidak berdasar.

“Kritik di kampus tetap hidup dan sehat. Dialog dengan TNI justru membuka ruang diskusi baru tentang isu pertahanan, wawasan kebangsaan, dan geopolitik global yang semakin relevan dalam pendidikan tinggi,” tegasnya.

Lebih jauh, Janudin mengingatkan bahwa di era tantangan global saat ini, kolaborasi seluruh elemen bangsa, termasuk kampus dan militer merupakan keniscayaan.

“Kampus bukan menara gading yang terisolasi. Kita harus membangun jejaring kekuatan nasional melalui sinergi pendidikan, riset, inovasi, dan pertahanan, kita harus berpikir jernih semua untuk tidak terjebak pada provokasi yang memperkeruh persatuan nasional,” katanya.

Janudin menekankan, bahwa membuka ruang bagi TNI di kampus adalah bagian dari semangat kebangsaan yang harus terus dirawat.

“Mahasiswa harus kritis, tetapi juga harus inklusif dan kolaboratif. Mari kita lawan narasi yang mencoba memecah belah anak bangsa dengan menjaga kampus sebagai ruang dialog, pembelajaran, dan sinergi untuk Indonesia yang lebih kuat,” pungkasnya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *